Pentingnya Perkuat Tali Persaudaraan ala NU

Gambar : Ilustrasi

Nahdlatul Ulama (NU), pada tahun 2021, memiliki sejarah hampir satu abad (seratus tahun). Tepatnya, 95 M, 98 tahun dalam kalender Hijriah. Hari lahir NU (Harlah) adalah 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926, yaitu Harlah NU 98 yang bertepatan dengan 28 Februari 2021. Temanya adalah "Khidmah NU: Sebarkan Aswaja dan Perkuat Komitmen Nasional".


Di bawah dorongan Harlah ke-98 NU, ajaran dan prinsip NU, seperti trilogi ukhuwwah, menjadi penting dan harus disebarluaskan, dipulihkan, dan diintegrasikan ke dalam persimpangan masyarakat, agama, etnis, dan kehidupan bangsa.


Trilogi ukhuwah (semangat tiga bersaudara) sangat penting, mengapa harus diperkuat? Karena Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari keragaman suku, suku, agama, warna kulit, kepercayaan dan latar belakang politik, apalagi di era informasi dan media sosial, jika tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan disintegrasi atau bahkan keruntuhan.


Penghancuran negara dan negara. Tidak hanya itu, NU sebagai organisasi atau perkumpulan sosial dan keagamaan terbesar jam'iyyahdîniyyahijtimâ'iyyah di Indonesia dan dunia, jelas berkomitmen untuk membina dan memelihara trilogi ukhuwah: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwahsy ukhuwah insaniyah. Arahan ukhuwah ini secara jelas tertuang dalam peraturan perundang-undangan NU (ART NU). Menumbuhkan dan memelihara ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah."


Mengenai ukhuwah semacam ini, ditegaskan kembali dalam keputusan Kongres NU ke-33 yang diselenggarakan di Mumbai, India tahun 2015, yang membahas Khashâish Aswaja An-Nahdliyah (ciri-ciri Aswaja NU). Butir 9 menyatakan: "Menjaga ukhuwah imaniyyah-islamiyyah di kalangan umat Islam, dan menjaga ukhuwah wathaniyyah bagi pemeluk agama lain. Dalam konteks NU, pengabdian harus dijaga, terutama persatuan dan kohesi seluruh warga NU." 


Sejak tahun 1994, Majelis Nasional NU ke-29 merumuskan dan mengatur trilogi U-Huhuwah dalam ketetapan yang dikeluarkan oleh Cipasung Tasikmalaya tentang Al-masail al-maudhu'iyah tentang pandangan dan tanggung jawab NU terhadap masyarakat dan kehidupan bernegara.


Trilogi ukhuwah ini didasarkan pada pandangan NU tentang model hubungan yang komprehensif dengan manusia (al-'Aalâqahbainan-nâs). NU mengadopsi model persekutuan manusia yang komprehensif dalam trilogi ukhuwah (yaitu ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah). 


Ukhuwah Islamiyah adalah hubungan antar manusia yang berhubungan dengan agama (Islam). Ukhuwah tersebut adalah persaudaraan sesama umat Islam, seiman, baik lokal, regional, nasional maupun internasional, tumbuh kembangnya. Pengaturan hubungan ini melibatkan dan mencakup semua aspek kehidupan (ibadah, muammara, Munakahat, Musharraye, interaksi sehari-hari), yang pada akhirnya akan membentuk dan menumbuhkan persaudaraan sejati.


Ukhuwah wathaniyah adalah hubungan antara orang-orang yang berhubungan dengan negara dan ikatan negara. Dengan latar belakang bahwa warga negara memiliki derajat dan tanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan bersama, pengaturan hubungan ini mencakup aspek saling mempengaruhi (masyarakat, negara, negara). 


Ukhuwah kemanusian merupakan hubungan antar manusia yang tumbuh dan berkembang atas dasar manusia universal. Pengaturan hubungan ini mencakup aspek-aspek yang terkait dengan persamaan martabat manusia dalam kehidupan yang sejahtera, adil dan damai.

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak