Ilustrasi pentingnya menjaga pendidikan agama sejak dini. |
Pertama, Gus Qoyyum mengatakan bahwa agama adalah tanggung jawab pribadi. Kedua, agama tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Ketiga, agama telah membawa keselamatan bagi umat manusia.
Gus Qoyyum berkata: "Bahkan keyakinan agama yang bersifat manusiawi dapat membawa keselamatan bagi orang tersebut."
Keempat, lanjutnya, menjauhi agama akan merugikan. Sebagaimana alkohol dapat menyebabkan bahaya, begitu pula perjudian. Kelima, agama menjadikan manusia sebagai intelektual yang bermartabat. Keenam, agama adalah fondasi dari semua kebiasaan dan bakat manusia.
Ibnu Khaldun melanjutkan dengan mengatakan bahwa Gus Qoyyum percaya bahwa memperkenalkan Alquran kepada anak-anak adalah simbol agama dan memperkuat keimanan. Alquran juga merupakan dasar untuk belajar. Ia menambahkan, pendidikan agama sangat penting baik dalam suasana formal maupun informal.
Termasuk sekolah, mereka harus terus melaksanakan pendidikan Islam dan mengenalkan kepada ustadz tentang “ajaran Islam” dari lingkungan petani dan harus dididik oleh Kei. Ia menjelaskan: “Insya Allah petani bisa mendapatkan manfaat darinya untuk melindungi masyarakat Menerima agama pendidikan. "
Gus Qoyyum juga mengatakan bahwa melanjutkan pendidikan agama juga akan menjauhkan orang dari apa yang dikhawatirkan Rasulullah SAW. Inilah buku al-Baihaqi yang berjudul "Syu'banul Iman".
Rasullah bersabda: “Umat manusia akan segera memasuki suatu zaman, yang namanya Islam tetaplah Islam, tetapi esensi Islam, esensi Islam, Azida Islam, akhlak Islam, ekonomi dan budaya Islam belum diajarkan. "Alquran" hanya tersisa kata-kata, hanya penampakan tapi tidak terwujud dalam kehidupan, "jelas putra KH Mansur Kholil Lasem ini.
Video berdurasi 38 menit tersebut juga menjelaskan bahwa untuk mempertahankan keyakinan beragama, metode yang digunakan adalah Manhaj Rabbani (dari Allah SWT). Antara lain dengan menyebarkan ajaran agama di berbagai tempat.
“Pendidikan agama tidak hanya dilakukan di rumah dan masjid. Tapi di pasar Muslim, kemanapun Anda pergi, baik Anda berjalan atau turun dari mobil, jalannya sama," ujarnya.
Namun menurutnya, banyak orang yang mencari ilmu melalui internet. Dia menambahkan bahwa Haabib Umar bin Khafidz Yaman prihatin tentang hal ini, seperti yang dijelaskan dalam buku Ittishal.
"Banyak orang mencari ilmu, dan mereka menerima bahwa konten yang disebarkan melalui Internet adalah pendapat orang, dan tidak ada guru yang menghubungkannya dengan pendidik. Oleh karena itu, akses langsung ke ilmu agama dari Internet telah menyebabkan pemahaman yang tidak berdasar tentang agama Allah. , Tidak ada legalitas dan keasliannya, ”ujarnya.
Gus Qoyyum menegaskan, mengambil kelas agama tanpa guru sangat berbahaya. Oleh karena itu, sejak usia dini hingga perguruan tinggi, sekolah membutuhkan pendidikan agama.