JOMBANG – Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Penggemar kajian Al Hikam dan tasawuf berduka. KH Mohammad Djamaluddin Ahmad atau yang akrab disapa Kiai Djamal, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang wafat, pada Hari Kamis 24 Februari 2022.
Semasa hidup Kiai Djamal, hampir seluruh waktunya diperuntukkan untuk mengajar di pesantrennya dan ceramah keliling daerah.
Beliau memiliki banyak majelis ilmu. Khususnya, kajian kitab Al Hikam.
Kajian kitab Hikam ini yang disampaikan Kiai Djamal terasa nges sampai di hati. Jamaah yang menghadiri majelis ilmunya jumlahnya mencapai puluhan ribuan. Bahkan ratusan radio menyiarkan ulang kajian Al Hikam Kiai Djamal. Belum lagi yang melalui media sosial.
Jamaah mengikuti pengajian dengan penuh perhatian, takdzim dan nyemak. Untaian kalimat yang beliau sampaikan dengan suara lembut, teratur, dan memiliki makna sangat dalam.
Ada yang mengatakan, jika Kitab Hikam kajiannya disampaikan ulama dari Thariqah Sadziliyah, terasa sampai di hati. Itu karena, Syeikh Athaillah, penyusun Kitab Al Hikam adalah cucu murid Syeikh Abi Hasan Asadzili. Dan Kiai Djamal adalah pengamal Thariqoh Sadziliyah.
Almarhum juga baiat Thariqoh Sadziliyah kepada almaghfurllah KH. Abdul Jalil Mustaqim, di Pondok PETA (Pesulukan Thariqoh Agung) Tulungagung.
Tahun lalu, Kiai Jamal mendorong Kiai Nadzirin atau Mbah Rien, salah satu santrinya untuk membukukan kumpulan kajian fiqh yang dimuat secara bersambung di Mimbar Jumat Al-Mihrab.
Sehingga terbitlah buku Mbah Rien berjudul : Fiqh Sehari-hari.
Sugeng tindak Kiai Djamal. Kami bersaksi adalah mujahid dan guru yang baik. Aamiin. (*)